ads
Friday, July 1, 2016

July 01, 2016
8

Coba Anda dengarkan dan perhatikan dengan saksama bacaan al-Qur’an dalam video di bawah ini.


Cengkok atau gaya membacanya sangat khas, kan? Bagi orang Jawa tentu sangat akrab dengan cengkok, gaya, irama, atau langgam seperti itu.

Ya, iramanya dalam membaca al-Qur’an memang sangat mirip dengan langgam Jawa. Akan tetapi, itu bukanlah langgam Jawa, melainkan langgam khas negeri Sudan.

Imam shalat yang sedang membaca al-Qur’an itu tidak sedang mencari sensasi dengan cengkok atau gaya membaca seperti itu. Tetapi, memang begitulah gaya kebanyakan orang Sudan dalam membaca al-Qur'an. Cengkoknya khas. Nadanya juga khas. Mirip langgam Jawa. Namun, tetap mengikuti aturan ilmu tajwid.

Berbicara tentang irama atau langgam, setiap daerah dan setiap orang memang mempunyai gaya/irama tersendiri dalam membaca al-Qur’an. Cengkok dan irama Anda dalam membaca al-Qur’an pastilah tidak sama dengan saya. Begitu pula saya tidak sama dengan kawan atau saudara Anda. Selama tidak mengubah makna dan tetap berpedoman pada aturan ilmu tajwid, hal itu tidaklah mengapa.


Siapakah sosok dalam video itu?
Beliau adalah Syaikh az-Zain Muhammad Ahmad az-Zain. Lahir di dekat Kordofan, Sudan, pada bulan Juli 1982. Selain mengenyam pendidikan al-Qur'an dan tahfizh di Sudan, beliau juga mendapatkan lisensi/ijazah dalam bidang al-Qur’an dari guru besar al-Qur'an di Universitas Al-Azhar Mesir pada September 2009.


Saat ini beliau menjadi imam besar di Masjid Sayyidah Sanhuri, Khartoum, Sudan. Pada bulan Ramadhan, Syaikhaz-Zain Muhammad Ahmad az-Zain didaulat menjadi imam shalat Isya’ dan Tarawih di masjid tersebut. Ribuan orang memadati Masjid Sayyidah Sanhuri untuk bermakmum kepada Syaikh Zain.

Untuk mendengarkan ayat-ayat lain yang dibaca oleh Syaikh Zain, Anda bisa mencarinya di youtube. Masukkan nama beliauالشيخ الزين محمد احمد السوداني  maka akan muncul banyak sekali video beliau saat membaca al-Qur'an atau menjadi imam shalat.

Semoga keberkahan dan umur panjang senantiasa terlimpah kepada Syaikh Zain. Aamiin...
  

8 comments:

Kang Nurul Iman said...

Jadi penasaran nih kang mau dengar, okeh meluncur kang.

Irham Sya'roni said...

Monggo, Kang Nurul... Silakan. :)

Unknown said...

Benar kang memang terkadang ketika orang jawa membaca al-qur'an sering terdengar beda di telinga saya. Tapi seakan lebih bagus dari ucapan yang saya baca

Maman Achman said...

Saya suka belajar mengaji meniru langgam orang lain tapi lama-lama selalu kembali ke langgam saya sendiri, giman ini ya pak?

Irham Sya'roni said...

Itu wajar sekali, Kang Maman. Setiap orang pasti punya karakter suara dan langgam sendiri-sendiri. Tidak perlu menjadi orang lain, Kang. Yang penting kaidah tilawahnya benar.

Irham Sya'roni said...

Sangat wajar, Mas Fendi. Setiap orang pasti punya ciri khas. Selama itu tidak menyalahi kaidah tilawah, tidak apa-apa.

Unknown said...

Yg terlajur nuduh kafir lagam jawa.. plongak plongo...
Dilanggar2 masa lalu lagunya begitu

Irham Sya'roni said...

Yang terpenting, membaca alQuran-nya tetap sesuai aturan tajwid.